19 Agu 2010
Kahmi_UIN - UIN Malang Siapkan 1,6 T Bangun Kampus II.Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki berencana membangun kampus II senilai Rp 1,6 triliun. Pembangunannya sendiri akan dimulai pada tahun mendatang. Rencana pembangunan kampus baru merupakan bagian dari ambisi besar UIN untuk menjadi salah satu universitas Islam terbesar di dunia.
Menurut Rektor UIN Maliki Prof Dr H Imam Suprayogo, untuk pembelian dan pembebasan lahan akan selesai pada tahun ini. Ia mengatakan, ada 67 hektare tanah di wilayah Tlekung, Batu yang menjadi lokasi pembangunan kampus II. "Kampus II akan kami gunakan untuk fakultas teknik dan ilmu kesehatan," ujar Imam. Diperkirakan pada tahun 2011, kampus ini akan mulai dibangun.
Mengenai ambisi UIN yang ingin menjadi universitas Islam terbesar setelah Al-Azhar, Mesir, pada 25 tahun ke depan, Imam mengatakan hal tersebut bukan tidak mungkin. Ia menjelaskan, ada dua poin utama yang harus dilakukan untuk menjadi universitas seperti itu. Yakni, memiliki pimpinan dan pengajar yang hafal Alqur'an, serta memiliki kemandirian secara finansial.
Untuk poin pertama sudah dirintis oleh UIN sejak 2009 silam, yakni dengan merekrut sekaligus memberi beasiswa kepada mahasiswa baru yang memiliki kemampuan menghapal Alquran. Tak hanya sebatas beasiswa S1, para penghafal Alquran itu juga akan dibiayai untuk jenjang pendidikan selanjutnya, yakni S2 dan S3. Harapannya, dalam kurun waktu 10-15 tahun ke depan UIN akan memiliki banyak tenaga pengajar yang akan jadi dosen. "Bukan tidak mungkin pula, para dosen tersebut akan menjadi pimpinan universitas," ujar Imam.
Sedangkan poin kedua, yakni kemandirian finansial juga sedang diupayakan oleh UIN. Salah satunya adalah mengundang Bank Roj'i, salah satu bank terbesar di Arab Saudi, sekitar satu bulan yang lalu. "Kami telah menawari mereka sejumlah proposal," ujarnya. Proposal itu berisi rencana-rencana kampus yang akan mendirikan beberapa usaha, seperti pertanian maupun peternakan.
Ia menegaskan, menjadikan UIN sebagai universitas Islam terbesar bukan hanya sekedar ambisi, melainkan keharusan. Ini karena, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, sudah semestinya memiliki universitas Islam terbesar pula. "Jadi, kita tidak perlu lagi mengirimkan mahasiswa kita untuk belajar ke timur tengah," ujarnya. (muf/lia)
Kategori
- Aneka (1)
- Artikel (39)
- Bahasa dan Sastra (1)
- Berita (22)
- Download (2)
- Filsafat (4)
- Galery (3)
- HMI (4)
- Info (7)
- Internasional (10)
- Islam (21)
- Islam Indonesia (2)
- Jatim (4)
- Kata Sang Tokoh (1)
- Kehidupan (5)
- Malang (1)
- Nasihat (1)
- Nasional (6)
- Opini (12)
- Pendidikan (21)
- Politik (11)
- Potik (2)
- Renungan (4)
- Sains dan Teknologi (6)
- Tasawuf (2)
- Tentang Kahmi (8)
- UIN MMI (7)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar