Para aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur (Jatim), yang tengah menggelar solidaritas tiba-tiba ditabrak angkot, Senin (8/3/2010).
Koordinator aksi Sahmawi mengatakan, “Melihat kejadian ini, teman-teman kemudian langsung bereaksi dengan memukuli angkot dengan tongkat bendera panji-panji,” ucapnya.
Hanya saja, lanjutnya, insiden tersebut tidak berlangsung lama karena mereka menyadari kalau insiden penabrakan tersebut kemungkinan besar merupakan provokasi dari oknum tertentu yang ingin “memanaskan” suasana aksi solidaritas.
Sahmawi meyakini, ulah sopir yang menabrak para aktivis tersebut merupakan provokasi pihak tertentu yang ingin mengadu domba antara mahasiswa dengan pihak lain, untuk mengeruhkan kondisi yang sudah kondusif tersebut.
Ia juga mengatakan, ketika dirinya menanyakan maksud menabrak mahasiswa yang tengah melakukan aksi solidaritas itu, sopir angkot tersebut mengaku kalau disuruh oleh seseorang. Namun demikian, insiden tersebut tidak sampai melukai para aktivis yang tengah menggelar aksi solidaritas bagi rekan-rekannya di Makassar yang kantor sekretariatnya dirusak.
Setelah insiden tersebut dapat diselesaikan, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi HMI itu melanjutkan aksinya dengan membakar ban bekas di badan jalan raya yang padat kendaraan. Dalam tuntutannya, HMI UIN Maliki tersebut mendesak penuntasan kasus perusakan gedung sekretariat HMI Cabang Makassar oleh oknum polisi.
Mereka juga mendesak supaya Kapolri, Kapolda Sulsel dan Kapolwiltabes Makassar mundur dari jabatannya karena tidak mampu melakukan koordinasi dalam menangani aksi. (surya/cak)
0 komentar:
Posting Komentar