Adalah petunjuk/inspirasi yang diperoleh dari naluri, indra, akal atau wahyu (Al-kitab) yang membawa perubahan kehidupan menuju yang lebih baik. Ada banyak kesalahan (menurut saya) pengertian yang ada di masyarakat dalam menterjemahkan dan memahami arti hidayah. Sering, baik lansung atau tidak lansung hidayah diartikan sebagai pemberian istimewa lansung oleh Tuhan, tanpa melewati atau proses alam. Hidayah bukan dari kesewenang-wenangan Allah untuk memberikan sesuatu pada yang dikehendakinya sebagaimana tidak sewenang-wenang memberikan hukuman terhadap makhluqnya. Hidayah melekat artinya dengan proses belajar (mencari, memanfaatkan segala potensi dan berfikir). Yang berperan dalam memperoleh hidayah adalah manusia, bukan Allah. Allah hanya menjastifikasi dari usaha/perbuatan manusia sesuai dengan prosedurnya.
Dikarenakan kehidupan manusia tidak sendiri, ada manusia lain dalam kehidupan ini, maka hidayah berhubungan juga dengan aktifitas orang lain dan alam.
Seseorang yang mendapatkan kesulitan memecahkan masalah, seseorang tersebut bisa mendapat hidayah dari kegigihan berfikir, bekerja keras, mengamati, belajar atau secara tidak sengaja menonton TV dan di sanalah ia mendapatkan petunjuk untuk mengatasi problemnya. Ini ada kaitannya dengan usaha seseorang dan dilain pihak ada TV yang menyiarkan acara yang dapat menmbantu menyelesaikan problem tersebut. Andaikan saja tidak ada keinginan penuh untuk memecahkan masalah, maka kemungkinan acara TV tersebut juga tidak mampu memberikan hidayah (petunjuk) baginya.
0 komentar:
Posting Komentar